Main Article Content
Abstract
Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas IX B SMP Negeri 5 Tabanan dan wawancara dengan guru menunjukkan bahwa pembelajaran yang digunakan di kelas tersebut selalu menggunakan metode ceramah, tanya jawab, tugas, dan sesekali memakai LCD. Khusus guru IPA dalam kegiatan pembelajaran, guru hanya menyampaikan teori dan fakta IPA(fisika) yang didalamnya terdapat banyak rumus, sehingga membuat siswa merasa bahwa belajar IPA(fisika) harus menghafal banyak rumus dan teori. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Hal ini sangat mengganggu proses belajar mengajar yang dilaksanakan, sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak efektif. Akibatnya, aktivitas belajar IPA(fisika) menjadi rendah. Indikatornya adalah antara lain (1) sikap ingin tahu siswa kurang. (2) Kecermatan siswa kurang, hal ini ditunjukkan dengan siswa kurang cermat dalam mengejakan soal yang diberikan guru. (3) Rasa percaya diri siswa kurang, ini ditunjukkan siswa tidak berani jika diminta mengerjakan soal di depan karena takut jawabannya salah. (4) Kejujuran siswa kurang, hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak berani tunjuk jari jika ditanya siapakah diantara mereka yang belum paham tentang materi yang diberikan. Karena itu, perlu peningkatan aktivitas belajar IPA (fisika). Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA(Fisika) melalui metode demonstrasi pada siswa Kelas IX B SMP Negeri 5 Tabanan semester 2(genap) tahun pelajaran 2016/2017. Materi IPA(fisika) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemagnetan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), dengan setting SMP Negeri 5 Tabanan yang beralamat di Desa Sudimara, Tabanan. Dengan subyek penelitian siswa kelas IX B yang berjumlah 20 siswa, 11 lakilaki dan 9 perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan indikator penelitian dimana kualifikasi aktivitas belajar baik dan minimal jumlah siswa yang tuntas 17 siswa, dengan ketuntasan klasikal >= 85 %. Kesimpulannya adalah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA(fisika) pada siswa kelas IX B SMP Negeri 5 Tabanan. Aktivitas belajar IPA(fisika) meningkat dari 7 siswa (35%) pada pra siklus(refleksi awal) menjadi 15 siswa (75%) pada siklus II, atau meningkat 8 siswa (40%) dalam katagori aktif. Begitu pula hasil belajar siswa dimana jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 9 siswa pada refleksi awal menjadi 18 siswa pada siklus II, atau meningkat 9 siswa (45%), atau ketuntasan secara klasikal pada refleksi awal 45% meningkat menjadi 90%. Hal ini sudah melebihi indikator penelitian yang ditetapkan. Disarankan adalah sebaiknya guru IPA(fisika) menggunakan metode demonstrasi dalam menjelaskan materi IPA(fisika). Sebab dengan metode demonstrasi siswa menjadi termotivasi, kemudian aktivitasnya meningkat, dan akhirnya hasil belajarnya juga meningkat.