Main Article Content
Abstract
Tanaman Gonda (Sphenoclea zeylanica Gaertn) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari karena banyak memiliki kandungan gizi dan sebagai sumber protein nabati. Pada saat ini tanaman gonda sudah banyak dibudidayakan terutama di Bali, baik ditanam secara monokultur maupun secara tumpangsari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan umur bibit dan pemberian pupuk Urea terhadap hasil tanaman gonda yang dilaksanakan di desa Klating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan pada 27 Pebruari 2020 sampai dengan 20 Maret 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu umur bibit (U 1 =21 hari, U 2 = 28 hari dan U 3 = 35 hari) dan dosis pupuk urea (D 1 , D 2 = 200 kg ha -1 , D 3 = 250 kg ha -1 ). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 petak penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan perbedaan umur bibit dengan dosis pupuk anorganik berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Perlakuan tunggal umur bibit dan dosis pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Perlakuan umur bibit 28 hari memberikan berat segar ekonomi ha -1 dan berat kering oven ekonomi ha -1 tertinggi yaitu 23,05 t dan 1,87 t, meningkat sebesar 13,71 % dan 66,96 % dibandingkan dengan hasil terendah pada umur bibit 35 hari sebesar 20,27 t dan 1,12 t. Perlakuan dosis pupuk anorganik memberikan berat segar ekonomi ha -1 dan berat kering oven ekonomi ha -1 tertinggi yaitu pada 250 kg ha -1 sebesar 22,91 t dan 1,61 t meningkat sebesar 13,92 % dan 40,00 % dibandingkan dengan hasil terendah pada pupuk anorganik 150 kg ha sebesar 20,11 t dan 1,15 t.