Main Article Content

Abstract

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) mempunyai peran besar dalam mengelola keuangan Desa. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ini harus terus dikembangkan, sehingga mampu dalam ikut mengembangkan kegiatan perekonomian khususnya di pedesaan. Kemampuan Lembaga Perkreditan Desa dalam mencapai perolehan pendapatan yang maksimal tidak terlepas dari aktiva atau kekayaan atau modal atau investasi yang dimiliki oleh Lembaga Perkreditan Desa tersebut untuk melakukan kegiatan operasional sehingga nantinya dapat mengghasilkan nilai tambah bagi Lembaga Perkreditan Desa, yaitu Pendapatan. Pendapatan merupakan suatu tolak ukur dalam mengukur atau menilai kinerja manajemen dari lembaga perkreditan desa (LPD) terkait dengan tujuan meningkatkan penerimaan pendapatan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Tabanan, antara lain adalah jumlah kredit, jumlah karyawan dan tingkat suku bunga kredit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jumlah kredit, jumlah karyawan dan tingkat suku bunga kredit terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Tabanan baik secara bersama-sama atau simultan maupun secara parsial. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas yaitu jumlah kredit (X 1 ), jumlah karyawan (X 2 ), dan tingkat suku bunga kredit (X 3 ) dan satu variabel terikat yaitu pendapatan (Y) dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Jumlah kredit berpengaruh nyata secara parsial terhadap pendapatan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tabanan karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 19,172 > 1,833 dan signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. 2) Jumlah karyawan berpengaruh nyata secara parsial dengan arah negatif terhadap pendapatan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tabanan karena -t hitung lebih kecil dari -t tabel atau -2,717 < -1,833 dan signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,024 < 0,05. 3) Tingkat suku bunga kredit berpengaruh nyata secara parsial dengan arah negatif terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tabanan karena -t hitung lebih kecil dari -t tabel atau -2,928 < -1,833 dan signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,017 < 0,05. 4) Jumlah kredit, jumlah karyawan dan tingkat suku bunga kredit secara simultan mempunyai pengaruh nyata terhadap pendapatan Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Tabanan karena F ratio lebih besar dari F tabel atau 452,901 > 3,860 dan signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat diberikan rekomendasi bahwa pemberian kredit atau pinjaman ke masyarakat, hendaknya selektif dan disesuaikan dengan kemampuan para peminjam, untuk menekan seminimal mungkin terjadinya kredit bermasalah, perekrutan karyawan yang selektif serta mempunyai kemampuan dalam pengelolaan dibidang keuangan, serta menjaga kebijakan dalam penentuan tingkat suku bunga pinjaman yang layak untuk warga krama desa di Kecamatan Tabanan, sehingga kelancaran dalam pengembalian angsuran kredit lebih dapat terjamin.

Keywords

Kredit Karyawan Tingkat Suku Bunga Kredit Pendapatan

Article Details