Main Article Content

Abstract

Pertumbuhan, integrasi, dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan mendasar dalam kegiatan ekonomi. Digital economy melibatkan proses e-business (bisnis di lingkungan elektronik) yang mencakup seluruh rantai nilai seperti pembelian, manajemen rantai pasokan, pemrosesan order, penanganan pelayanan pelanggan, dan kerjasama dengan mitra bisnis. Ditengah hingar-bingar penggunaan E-commerce di sektor ekonomi, sektor ekonomi pertanian atau agribisnis terlihat masih belum dikembangkan. Potensi pengembangan sektor agribisnis menjadi e-agribusiness sangat besar dan sangat bermanfaat terutama dalam pemasaran hasil pertanian.
Pentingnya penerapan ekonomi digital pada sektor pertanian adalah ketersediaan informasi lebih mudah, menghemat waktu, menghemat biaya dan menurunkan hambatan. Mekanisme penerapan ekonomi digital pada sektor agribisnis sangat bergantung pada peran produsen, peran konsumen dan peran media. Kendala yang dihadapi dalam penerapan digital ekonomi adalah belum tersedianya internet disemua tempat, tidak semua konsumen dapat melakukan transaksi melalui digital dan belum semua produsen mampu menyediakan aplikasi.
Saran yang dapat diberikan dalam penerapan digital economy pada sektor agribisnis adalah peran pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan penyediaan aplikasi sangat diperlukan, selain itu diperlukan pula pelatihan-pelatihan SDM agar mampu menjalankan program digital dengan baik. Diperlukan sinergi antara pemerintah, akademisi dan vendor penyedia aplikasi sehingga penerapan digital ekonomi pada sektor agribisnis dapat berjalan dengan baik.

Keywords

Digital Economy, E-business, Agribisnis

Article Details