Main Article Content
Abstract
Potensi besar Kabupaten Tabanan dalam produksi pertanian hortikultura karena telah didukung oleh pasar yang besar seperti hotel, restauran serta fasilitas pariwisata lainnya manjadi tidak berarti karena tingkat kesejahteraan petani masih sangat rendah. Hal ini terjadi akibat permainan pelaku-pelaku pasar yang membeli dengan murah hasil-hasil pertanian, dan petani tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka terdesak hasil mereka jika tidak dijual akan busuk. Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan menyediakan Sub Terminal Agribisnis (STA). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua tahapan. Tahapan yang pertama yaitu dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk menganalisis dari segi keinginan dan permintaan dari stakeholder di bidang pertania mulai dari unsur pemerintah melalui Dinas Pertanian, akademisi dan pelaku usaha tani. Tahapan yang kedua yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis sumber potensi dan kendala yang ada di Kabupaten Tabanan dengan analisis SWOT. Berdasarkan hasil diskusi melalui Focus Discusion Group (FGD) tersebut dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama pengembangan pertanian di Kabupaten Tabanan adalah menyangkut pengembangan pasca panen baik dari sisi pemasaran maupun pengembangan produk.