Main Article Content
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: tren derajat keterbukaan impor Bali dan pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan perekonomian Bali, sifat elastisitas impor antar Provinsi dan luar negeri. Bali sebagai daerah penelitian dan dipilih karena memiliki pertumbuhan ekonomi di atas nasional (5-6%) dan berada di atas nasional, pusat industri pariwisata, pertumbuhan penduduk tinggi (di atas 2 % per tahun) , dan pendapatan masyarakat diukur dengan PDRB selalu meningkat. Perekonomian masyarakat yang semakin berkembang, mendorong kemampuan mereka dalam mengimpor berbagai jenis komoditas guna memenuhi kebutuhan konsumsi. Realitas tersebut menginspirasi peneliti untuk fokus meneliti masalah impor Provinsi Bali. Pokok masalah yang diajukan dirumuskan, adalah bagaimana trend keterbukaan impor Bali selama ini?, Bagaimanakah pengaruh keterbukaan impor terhadap laju pertumbuhan ekonomi Bali? Seberapa besar elastisitas pendapatan terhadap impor Provinsi Bali? Alat analisis yang digunakan yakni tren linier, model regresi linier berganda, dan koefisien elastisitas pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan mampu mengungkap, bahwa tren keterbukaan impor dalam perekonomian Bali diyakini akan mengalami peningkatan ke depan, kemudian PDRB berpengaruh positif terhadap impor antar provinsi dan luar negeri, dan terakhir elastisitas pendapatan terhadap impor antar provinsi dan luar negeri diduga bersifat inelastik. Dengan dasar hasil pembahasan bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perkembangan impor Provinsi Bali kedepan akan terus meningkat setiap tahun, sejalan dengan perkembangan pariwisata dan PDRB Provinsi Bali. Sedangkan perkembangan keterbukaan impor Provinsi Bali sedikit mengalami penurunan sebagai dampak dari tejadinya berbagai goncangan ekonomi di daerah Bali. Keterbukaan impor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuahn ekonomi Bali, dan yang berpengaruh signifikan adalah kurs Rp/US $, inflasi dan jumlah wisman yang datang ke Bali. Impor Provinsi Bali dipengaruhi positif oleh variabel PDRB, jumlah wisman ke Bali dan inflasi, sedangkan dipengaruhi negatif oleh jumlah penduduk, kurs dan shock ekonomi. Elastisitas pendapatan masyarakat terhadap impor total Provinsi Bali adalah bersifat elastis, karena koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu.